Selasa, 22 November 2011

Petuah Sederhana...

Sepatah dua patah rangkai kata yang seakan menyibakkan kelam di tengah gelap yang menggusarkan…
Sebuah syair yang tak ku tau sumber dan kehadirannya dalam secarik kertas lusuh..
Yg mengecoh lamunan selama ini akan berjuta mimpi dan harap pinta yg mungkin belum tercipta saatnya dari yang kuasa…
Kawan.. coba sebentar luangkan detikmu, coba sebentar kau ebaca larik demi larik yang tentu baru saja jua ku baca satu demi satunya…

“Ku tatap batas yang tergores membatasi lelangit dan lautan
Telingaku mencermati camar yang memekik dan mencecah kakinya
pada laut yang tak pernah luka..

Dentuman debur menghantam karang
Dan sisanya membuih membasahi ujung jemariku yang terendam pasir
Ada titik permata jatuh pada pipiku
Lalu mentari memberinya warna warni pada bulatnya yang penuh
Sebelum jatuh dan terisap pasir-pasir pantai..

Jeritan hatiku yang terasa memberat pada mulutku
Terlebih pada dadaku yang terdalam
Kusadari bahwa jalan menuju surga dan ridhoMu memang berat..

Ketika segala sesuatu jalannya-jalannya menjadi tertutup..
maka kesabaran menjadi kunci pembuka segala sesuatu yang diharapkan
Janganlah kamu berputus asa,meskipun lama mencari..
jika kamu minta pertolongan dengan kesabaran tentu kamu akan melihat..
kelapangan..
Berpekertilah dengan sabar..
tentu hajat menjadi tercapai..
orang yang tak bosan mengetuk pintu..
tentu akan dibukakan baginya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar